Sekolah Palu beroperasi di tenda darurat yang didirikan di lokasi yang aman dan memadai. Meskipun fasilitasnya sederhana, namun sekolah ini berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas. Kurikulum sekolah didesain agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak-anak yang telah mengalami trauma dari bencana. Selain mata pelajaran akademik, sekolah juga menyediakan program konseling dan dukungan psikologis untuk membantu anak-anak mengatasi trauma dan memulihkan diri.
Bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu, Sulawesi Tengah pada tahun 2018 telah menyebabkan kerusakan yang parah, termasuk pada sarana pendidikan. Banyak sekolah hancur dan mengakibatkan ribuan anak-anak kehilangan akses pendidikan. Untuk mengatasi hal ini, Sekolah Palu didirikan di tenda darurat yang aman dan memadai agar anak-anak tetap bisa belajar meskipun dalam kondisi darurat.
Sekolah Palu tidak hanya fokus pada pemberian pelajaran akademik, namun juga memberikan perhatian khusus pada kebutuhan psikologis anak-anak yang telah mengalami trauma akibat bencana. Program konseling dan dukungan psikologis disediakan untuk membantu anak-anak mengatasi rasa takut dan cemas serta memulihkan diri secara emosional.
Komitmen Sekolah Palu untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan menyeluruh untuk anak-anak korban bencana patut diapresiasi. Dengan adanya upaya seperti ini, diharapkan anak-anak dapat pulih secara fisik dan mental, serta tetap memiliki akses pendidikan yang layak.
Referensi:
1.
2.
