Mengenal Kurikulum Sekolah Yogyakarta yang Berorientasi Karakter – Artikel ini membahas tentang kurikulum yang diterapkan di Sekolah Yogyakarta yang menekankan pada pembentukan karakter siswa. Dalam artikel ini juga dijelaskan mengenai metode pembelajaran yang digunakan oleh sekolah tersebut.


Mengenal Kurikulum Sekolah Yogyakarta yang Berorientasi Karakter

Pendidikan karakter menjadi salah satu hal yang penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Melalui pendidikan karakter, siswa dapat dikembangkan secara holistik, tidak hanya dalam aspek akademik tetapi juga dalam aspek moral, sosial, dan emosional. Salah satu sekolah di Yogyakarta yang memiliki pendekatan ini adalah Sekolah Yogyakarta.

Kurikulum yang diterapkan di Sekolah Yogyakarta berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya. Sekolah ini menekankan pada pembentukan karakter siswa sebagai tujuan utama dalam pendidikan. Dalam kurikulum ini, siswa tidak hanya diajarkan untuk menguasai materi pelajaran, tetapi juga untuk mengembangkan nilai-nilai moral, sikap positif, dan keterampilan sosial yang baik.

Salah satu metode pembelajaran yang digunakan oleh Sekolah Yogyakarta adalah metode pembelajaran berbasis proyek. Metode ini memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman praktis dan mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam situasi nyata. Dalam metode ini, siswa diberikan proyek-proyek yang relevan dengan pelajaran yang sedang mereka pelajari. Mereka bekerja dalam kelompok dan belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan memecahkan masalah bersama untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Selain itu, Sekolah Yogyakarta juga menerapkan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Metode ini memungkinkan siswa untuk menjadi subjek dalam proses pembelajaran, bukan hanya sebagai objek. Mereka diajak untuk mengemukakan pendapat, berdiskusi, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, siswa menjadi lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran, sehingga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berkomunikasi, dan bekerjasama.

Upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa juga didukung oleh peran guru sebagai pendidik. Guru di Sekolah Yogyakarta tidak hanya bertindak sebagai pemberi materi, tetapi juga sebagai fasilitator dan pembimbing. Mereka mendampingi siswa dalam proses pembelajaran dan memberikan teladan yang baik dalam berperilaku. Guru juga memberikan pengarahan dan penilaian terhadap perkembangan karakter siswa, sehingga dapat memberikan umpan balik yang positif untuk pengembangan karakter yang lebih baik.

Berbagai penelitian telah menunjukkan manfaat dari pendidikan karakter dalam pembentukan pribadi yang baik dan sukses di masa depan. Dengan adanya pendidikan karakter yang diterapkan di Sekolah Yogyakarta, diharapkan siswa dapat menjadi individu yang memiliki moralitas yang baik, etika kerja yang tinggi, sikap positif, dan keterampilan sosial yang baik.

Sebagai kesimpulan, kurikulum Sekolah Yogyakarta yang berorientasi karakter merupakan pendekatan yang penting dalam mendidik siswa. Metode pembelajaran yang digunakan, seperti pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran aktif, memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan karakter positif dan keterampilan sosial yang baik. Peran guru sebagai pendidik juga sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Dengan adanya pendidikan karakter yang diterapkan di Sekolah Yogyakarta, diharapkan siswa dapat menjadi individu yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Referensi:
1. Daryanto. (2010). Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Gava Media.
2. Kusuma, A. (2016). Implementasi Kurikulum Berbasis Karakter dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(2), 179-191.
3. Suyanto, M. (2018). Pendidikan Karakter di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(1), 1-10.